Wednesday 29 November 2017

Tidak memiliki produk untuk jualan? Ini solusinya

Saya tidak memiliki produk? Ini solusinya

Jika Anda tidak memiliki produk, maka sudah pasti Anda harus menjual produk milik orang lain. Mengambil selisih harga sebagai keuntungan Anda. Lalu kemana Anda akan menemukan produk tersebut? Anda bisa lakukan dengan dua cara yaitu :

1. Menjual produk dari orang yang ada disekitar Anda.

Anda bisa mencari dari lingkungan sekitar Anda produk-produk yang bisa dijual lalu Anda lakukan kerjasama untuk menjualnya secara online. Lebih bagus kalau Anda dapat berhubungan langsung dengan produsen dari barang tersebut.

2. Menjadi Reseller dan Dropshiping

Apa itu reseller dan dropshiping? Reseller adalah orang yang menjualkan barang milik orang lain dan mendapatkan bonus / Margin sebagai keuntungan. Sedangkan dropshiping adalah menjualkan barang milik orang lain dan barang akan dikirim oleh orang tersebut ke pembeli tetapi atas nama Anda. Jadi pembeli akan tahu bahwa yang mengirim barang tersebut adalah Anda meskipun barang tersebut tidak pernah melalui Anda. Selain itu, perbedaan antara reseller dengan dropship, biasanya reseller mewajibkan untuk membeli produk terlebih dahulu baru bisa jualan sebagai reseller sedangkan sistem dropship tidak harus membeli produk terlebih dahulu.

Bagian ini akan lebih banyak membahas bagaimana sistem dropship untuk jualan online. Dropship merupakan sistem penjualan secara online diimana penjual tidak harus memiliki modal yang besar untuk menyetok barang. Bahkan penjual pada sistem dropship tidak perlu memikirkan pengemasan dan pengiriman barang karena suplier yang akan melakukannya. Pengirim juga akan tertulis dari penjual bukan dari produsenya sehingga kredibilitas penjual tetap terjaga dengan baik. Keuntungan dari jualan online sistem dropship ini adalah

Tanpa harus punya modalTanpa harus stok barangPembeli bayar langsung ke rekening kita (penjual)Barang dikirim oleh produsesn dengan nama kita (penjual)Tidak harus membuat websiteBebas memilih produsen

Jika Anda masih bingung gambar berikut akan menjelaskan ilustrasi sistem dropshiping.



Cara kerja dari gambar diatas adalah sebagai berikut:

Pertama, Anda sebagai penjual melakukan kerjasama dengan suplier atau dropshiper sebagai perusahaan penyedia barang. Ini biasanya dapat dilakukan pendaftaran secara online. Anda dapat bekerjasama dengan lebih dari satu produsen / suplier/dropshiper.Setelah Anda terdaftar, berikutnya Anda dapat mengambil katalog produk yang dijual. Disana juga akan tercantum harga grosirnya (anggaplah ini sebagai harga belinya). Misalnya lampu hias dengan harga grosir Rp. 100.000,-Produk yang telah Anda pilih dari suplier tersebut kemudian Anda jual di lapak online Anda. Misalnya dengan harga jual Rp. 150.000,- . Kemudian Anda lakukan promosi agar ada pembeli di lapak online Anda.Ketika ada seorang pembeli yang berminat, maka pembeli tersebut akan melakukan pemesanan pada lapak online Anda.Pembeli kemudian akan membayar sesuai harga jual Anda yaitu sebesar Rp. 150.000,- ke rekening Anda.Selanjutnya, Anda order ke suplier / dropshiper tempat Anda bekerjasama. Kemudian Anda melakukan pembayaran sesuai harga belinya yaitu Rp. 100.000,- . Dalam pembelian ini tentu saja penerima barangnya bukan Anda, tetapi pelanggan yang telah membeli di lapak online Anda.Suplier akan mengirimkan barang pesanan Anda tersebut langsung kepada pelanggan yang membeli di lapak online Anda. Pengiriman barang ini dilakukan atas nama Anda sehingga pembeli hanya mengetahui barang tersebut dikirim oleh Anda.
Cukup mudah kan? Tanpa memiliki produk, Anda telah dapat membuka toko online dan menjual produk sesuai dengan yang Anda inginkan. Dari contoh kasus diatas tanpa modal Anda sudah dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp. 50.000,-.
Cara ini memang cukup mudah tetapi memiliki resiko. Faktor utama yang harus dipertimbangkan adalah memilih suplier yang dapat dipercaya untuk kerjasama.

Kekurangan dari bisnis dropshiping

Selain keuntungan dan banyak kemudahan, bisnis sistem dropshiping juga memiliki kekurangan. Beberapa kekurangan sistem dropshiping adalah sebagai berikut:

1. Info stok barang kurang up to date

Info stok barang kurang up to date karena data stok barang ada pada suplier. Ketika pembeli telah memesan barang, bisa jadi barang tersebut stoknya telah habis tetapi belum di update oleh suplier.

2. Keuntungan kecil

Keuntungan yang biasanya diambil oleh penjual biasanya kecil. Sebenarnya penjual bisa saja menaikan harga sesuai keinginanya tetapi calon pembeli juga dapat melakukan perbandingan dengan lapak lain, bahkan jika calon pembeli jeli, pembeli bisa juga melihat si web suplier. Penjual biasanya akan menetapkan harga yang tidak jauh dari harga yang telah ditetapkan oleh suplier.

3. Sulit mendeskripsikan barang

Membuat deskripsi sebuah barang hanya dapat dilakukan melalui apa yang dijelaskan oleh suplier. Penjual bahkan belum melihat sendiri barang yang akan dijual. Jika ada calon pembeli yang menanyakan lebih detil tentang suatu produk, penjual biasanya kesulitan untuk menjelaskannya hal ini dikarenakan penjual harus bertanya dulu kepada suplier.

4. Sulit menangani komplain

Jika ada komplain seperti produk yang kurang sesuai dan pengiriman yang lama maka pembeli akan melakukan komplain kepada penjual, bukan suplier. Jika hal ini terjadi maka penjual yang akan selalu menerima keluhan.


Tips Memilih Suplier

Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, sebagai penjual dropshiper harus selektif untuk bekerjasama dengan suplier. Bagaimana memilih suplier yang dapat menjamin kualitas pelayanan? Beberapa tips yang bisa dipakai adalah sebagai berikut ini.

1. Pilihlah suplier yang mudah untuk dihubungi

Cobalah untuk melakukan kontak terlebih dahulu kepada suplier yang akan Anda pilih. Lakukan komunikasi dengan baik dan pastikan kemudahan untuk dihubungi serta jaminan pelayanannya.

2. Pilihlah suplier yang memiliki sistem yang sudah jelas

Sistem yang jelas ini meliputi bagaimana melakukan pemesanan barang, proses pengecekan barang, cara pembayaran, konfirmasi pembelian, hingga pengemasan dan pengiriman barang. Bahkan sampai pada penanganan komplain dan pengembalian barang. Anda perlu mencermati bagian ini sehingga tidak menimbulkan masalah nantinya.

3. Memilih suplier dari wholesale atau grosiran

Biasanya suplier dari wholesale atau grosiran ini tidak mengambil untung yang terlalu besar tiap itemnya, tetapi lebih memanfaatkan pada jumlahnya barang yang lebih banyak.

4. Pelajari Lebih jauh kredibilitas suplier

Mempelajari kredibilitas suplier dilakukan untuk memantapkan Anda ketika akan menjalin kerjasama. Anda perlu melakukan penulusuran lebih jauh tentang suplier yang akan Anda kerjasamakan. Hal ini bisa dilakukan dengan membaca ulasan-ulasan atau testimoni dari para pembeli dan penjual lainya yang ada di internet. Carilah beberapa sumber bacaan yang ada di internet yang berkaitan dengan suplier yang akan Anda pilih.

5. Pilihlah suplier yang menjual harga wajar

Banyak sekali barang murah yang ditawarkan di internet, tetapi tidak sedikit dari mereka yang kemudian terjadi penipuan. Harga sebuah barang pasti ditentukan oleh banyak faktor seperti biaya produksi, biaya promosi, dan keuntungan. Barang yang terlalu murah bisa jadi mengkhawatirkan seperti kualitas yang tidak baik (tidak sesuai dengan janjinya) atau bisa jadi penipuan. Untuk itu pilihlah barang dengan harga wajar dan keuntungan wajar. Pilihlah suplier yang menjual barang-barang dengan harga wajar. Anda dapat melakukan perbandingan harga dengan penjual yang lain pada produk yang sama.

Setelah Anda memahami sistem kerja dropship dan bagaimana tips memilih suplier yang baik, pertanyaan berikutnya adalah lalu siapa saja suplier-suplier tersebut. Ada banyak sekali suplier yang ada di internet. Langkah awal Anda bisa mencarinya melalui google search engine dengan mengetikan kata kunci Dropshiping, Sistem Dropship, atau suplier dropship. Anda akan mendapatkan banyak daftar suplier yang bisa di ajak kerjasama. Masing-masing suplier memiliki sistem kerjasama yang berbeda-beda. Ada yang mengharuskan membayar biaya registrasi dan ada juga yang gratis. Dengan panduan tips memilih suplier tersbut Anda dapat mempelajari calon suplier Anda dan memilihnya dengan lebih bijak.
Berikut ini adalah beberapa contoh suplier / wholesale yang mendukung sistem dropshiping:

https://www.cakning.com/
www.jakartagrosir.com

No comments:

Post a Comment

7 Marketplace Populer yang Wajib Anda Jadikan Partner

7 Marketplace Populer yang Wajib Anda Jadikan Partner

Marketplace adalah web internet untuk toko online yang memungkinkan para penjual dapat bergabung di website tersebut seperti tokopedia, laza...